02 Desember 2008

PERHATIAN!!

DALAM HITUNGAN MUNDUR

10 - 9 - 8 - 7 -

ANDA AKAN DIPINDAHKAN

6 - 5 - 4 -

KE BLOG OVA YANG BARU

3- 2

1



-

▼ Oi, lanjut...

04 Oktober 2008

Nama Saya Ova..

Ini adalah pengalaman yang sudah lama, dan secara kebetulan 'terbuka' kembali ke permukaan saat saya, Mbak (Almas) dan Mas Ipar (Wahyu) saya pergi mengantarkan zakat fitrah di malam Lebaran.

Woiya. Di malam itu juga ada kejadian-kejadian menggelikan yang terjadi.

There goes.. Malam itu kami bertiga (sudah menjadi kebiasaan keluarga) mengantar zakat fitrah ke beberapa tempat di Rembang. Setelah menyelesaikan di beberapa spot, sampailah kami di sebuah kampung bernama Tasik Agung. Namanya aja Tasik --so kampung ini letaknya di deket pantai utara. Jalannya adalah gang-gang sempit gitu, dan ngeri-nya lagi --minim lampu. Oh, great...

Yang pertama jadi korban kegelapan malam itu adalah Mas Wahyu. Dia adalah seorang perokok sangat berat, dan --ketika saya dan Mbak Almas masuk ke dalam untuk menghaturkan zakat dia --nggak ikut masuk-- menyalakan rokoknya di depan rumah.

Ketika Mbak Almas mengucapkan "Wassalam.." untuk pamitan, terdengar suara semacam "DUKK!! CBURR!!!". Kami berdua langsung menengok ke arah suara. Mas Wahyu cengar-cengir. Saya mendekatinya. Melihat ke arah kakinya. ASTAGA!!!! Kakinya tercebur selokan!!! Muahahahahahaha!!!

Saya dan Mbak Almas langsung ngakak. Karena gelapnya malam (sumpah, memang gelap banget), dia nggak melihat kalau di depan pagar ada selokan laknat itu. Sementara Mas Wahyu mencuci kaki-nya, saya dan Mbak Almas berjalan menuju rumah yang lain --masih di kampung Tasik Agung ini.

Korban Kedua : Saya sendiri!! Dan ini tidak sepenuhnya gara-gara gelap malam sih. Hohoho. Saya berjalan sambil nge-PLURK pake Hape. Jalan lamat-lamat menyusuri gang. Satu langkah, dua langkah. Sepuluh langkah. "DHHOKK!!!"

Aduh!!

Mata saya menabrak sesuatu benda keras yang bergelantungan : Buah Mangga!! Oh, great. Mbak Almas sudah berjalan cukup jauh di depan. Saya mengikutinya sambil mengucek-ucek mata saya. Cukup sakit euy. Coba aja deh pukulkan sebuah mangga tepat di mata kamu. Gak usah keras-keras..

Nah di sini rumah berikutnya ini kami bertemu dengan ibu yang sudah cukup uzur. Dan di sini lah pengalaman 'Nama Saya Ova' yang saya ceritakan di intro postingan ini. Setelah mengantarkan zakat, Mbak Almas mengenalkan saya kepada si Ibu berumur itu, "Ini Bu.. Adek saya, Mustova..."

Si Ibu : "Oh, Mas Nova kok ndak perna mampir dolan?"
Saya : "Ova, Bu.. Bukan Nova!!"
Si Ibu : "Oh, iya. Siapa? Mas NOVAL ya? Ya ya.."
Saya : "OVA, Bu!!! O-V-A!!! Bukan Noval!!!"
Si Ibu : "Iya tadi kan saya bilang Nova! Gimana sih sampean?!?!"
Saya : " . . . . . "

Kami bergegas berpamitan karena Mbak Almas sudah gak bisa menahan tawanya. Saya tersenyum pasrah, kemudian pergi dari rumah itu sambil bersungut-sungut. Jelas-jelas nama saya Mustova!! Dari mana coba kata Noval itu muncul? Kalo Tova ato Topa gitu sih masih bisa dimengerti.

Saya sering kali dipanggil Nova atau Noval, 2 nama yang pasaran. Waktu kuliah, waktu magang dulu, waktu kerja di Jogja atau waktu berkenalan dengan orang baru --di event, di pameran, di manapun. Padahal intonasi suara saya saat mengatakan 'OVA' itu sudah cukup jelas lho. Apakah nama 'Ova' itu terlalu berat untuk diucapkan, sama seperti para penyihir kelu kesusahan mengucapkan nama Voldemort?! Apakah nama 'Ova' itu cukup berwibawa dan kharismatik sehingga membuat siapapun yang mengucapkan akan bergetar hatinya. *Halaaah, mangkin ke sini kok mangkin narsis yaa?!*

Oke, back to Tasik Agung... Korban Ketiga : Yeah, Mbak Almas. Di gang keluar menuju jalan besar, kami bertiga (Mas Wahyu sudah mencuci kakinya yang penuh comberan) kembali ke mobil untuk melanjutkan ke kampung berikutnya. Dan lagi-lagi..

DUKKK!! "Ya Allah!!!!" Mbak Almas menjerit.

Dia tersandung sebuah batu cukup besar, tepat di ujung jempol kaki. Mbak Almas meringis menahan sakit sambil memaki-maki. "Ini kampung kok gak ada lampunya sama sekali siiihh!?!?"

Saya dan Mas Wahyu cuma ketawa-ketawa. Malam Takbiran yang cukup seru.


Selamat Lebaran semuanya. *telaaaaaaat*
--

▼ Oi, lanjut...

03 Oktober 2008

Mencret dan Menang

Oke.. Apa hubungannya mencret dan menang? Sebenarnya sih nggak ada. Tapi hari ini, tepat tiga hari setelah lebaran, tepat 33 hari setelah puasa saya mencret sekaligus menang.

Tadi siang, sebelum ngeben dengan anak-anak kurang kerjaan, saya membeli susu Ultra rasa coklat di Indomaret. Seperti biasa, saya comot begitu saja dari lemari pendingin. Gak ada rasa ingin mengecek label kadaluarsa ato apa --karena saya sering belanja di sana dan gadda masalah.

Di rumah, saya cobloskan sedotan ke dalam kotak susu itu kemudian menyedotnya. PUIHHH!!!!! Bukan coklat manis nikmat yang terasa, melainkan campuran antara keju dan rendaman cucian. Bayangkan saja sendiri!!!

Misuh-misuh, saya kemudian cepat-cepat meminum aer aqua banyak-banyak. Cairan asam yang mungkin penuh racun bisa-bisa menghancurkan lambung. Saya raih kotak susu itu kemudian meneliti tanggal kadaluarsa-nya : 9 Juni 2009. Olala.. Apakah lidah saya yang gak bener?! Secara tolol, saya sedot lagi sedikit untuk mengkonfirmasi ketidakberesan susu itu. PUAHH PUAHHH!!! Tetep kecut!!!

Berarti Indomaret-nya nih gak beres!!!

Well.. Karena waktu maen di studio Band udah hampir mulai, saya menaruh susu itu di tempat yang tak terjangkau, kemudian gila-gilaan di dalam studio dengan lagu-lagu MUSE.

Kembali ke susu, saya cari struk nota pembelian kemudian meluncur ke Indomaret:

Saya (O) : "Mbak!! Tuker susu!!"
Mbak Kasir (MK) : "Kenapa, Mas?!"
O : "Ini susunya kecut!"
MK : "Susu siapa?!"
O : "ASTAGA!! Susu saya habis beli dari sini!!" *mengacungkan susu*
MK : "Mmmmmm... " *ragu"
O : "Ini struk-nya. Tanggal hari ini. Dan ini, tanggal kadaluarsanya.."
MK : *bingung*

Kayaknya ni Kasir masih trainee, soal-nya tampangnya baru --dan agak kagok gimana gitu. Dia memanggil pegawai cowok.

Mas Cowok : "Ada apa?"
O : "Susunya kecutt!!"
MC : "Kapan belinya, Mas?"
O : "Tadi siang.."
MC : "Kenapa gak langsung diganti tadi?"
O : "Lha? Minumnya barusan je!!"
MC : "Ohh..." *memeriksa kotak susu yang masih penuh* "Ini benar beli di sini?!"

Saya langsung bergegas pergi.
Bukan. Bukan karena saya sebel, komplain saya gak diterima. Melainkan karena perut saya miskol. Oh, great!! Kalo gak cepet-cepet ke WC bisa banjir nih celana saya.

MC : "Mas!! Mas!! Maaf, mas!!!"
O : *terburu-buru menyetarter motor* "Udah!! Gak usah!!"
MC : "Ini kami ganti, Mas!!"
O : *dengan sok cool* "Nggak usah!! Saya gak akan belanja di sini lagi!!!"
MC & MK : " . . . . . "

Begitu lah. Saya pulang dengan membabi-buta, masuk ke WC dan yeah, you know lah... Konser menjijikkan dan teramat nggilani. Urusan Indomaret nanti saja.

Oke. Sampai jumpa di posting berikutnya --eh.. belum cerita tentang 'menang' tadi iah?!

Saya membuka Plurk, kemudian sadar ada info pemenang Kontes Desain Plurk. Dengan lemas, karena saya tau susah untuk menang di kontes internasional macam gini, saya klik link pengumuman itu dan.. ADA NAMA SAYA DI SANA!!! Saya langsung gedubrakan gak karuan. Saya MENANG?!? Dum dum pam pam parapam pam paaaa!!!!!

Padahal, itu desain saya bikin asal-asalan cuma sekedar berpartisipasi aja. Padahal, itu desain cuma tracing gambar dan tempel di kaos gitu aja. Padahal, saya mengerjakan desain itu sambil koprol.

Hadiahnya apa, Va? $50 Amazon.com Gift Certificate!!

Cuma segitu sih, tapi tetep aja lumayan banget buat saya. Secara saya jarang memenangkan kontes desain --karena karya yang cupu. Hehehehe.. Sekarang tinggal nunggu konfirmasi dari Plurk.com, tentang teknis pengiriman hadiah-nya. Hadiah gak bisa diuangkan, dan berbentuk 'barang' senilai $50 gitu.

Masalahnya sekarang, enaknya milih hadiah apa ya?!

-

▼ Oi, lanjut...

25 September 2008

Tutorial : Parampaa Smileys

Karena ada banyak permintaan, bagaimana cara saya membuat smiley Parampaa. So inilah dia!! Oia, saya mengansumsikan, kamu udah bisa bikin shape-shape di Photoshop dan menguasai basic tools-nya.. (Maap, untuk yang baru belajar PS-- tutorialnya nanti yahh..)

(for Advance Photoshoppers)

1. Bikin dokumen baru. Bikin buletan ukuran mungil, (punya saya 40 x 40 px). Zoom in biar bisa lebih jelas detailnya. Kita bikin kepala, dan sedikit badan. Trus bikin shading di sana-sini.. (Tools used : ellipse tool, pencil, gradient tool)

2. Sebentar, SEBENTAR!! Mau bikin ekspresi kayak gimana?! Kita bikin yang mudah dulu yah: mengerjap-ngerjapkan mata. Bikin parts yg ada di wajah (mata, alis, mulut, idung dsb), masing-masing di tab Layers. Beri nama layer2 dengan nama bagian terkait. Kita liat di layers saya, ada mlotot, merem, senyum dsb dsb..




3. Anu, kalo udah jadi bagian-bagiannya -- pindah ke ImageReady.. (Shortcut Shift + Ctrl + M) Jangan khawatir, parts yang ada di layers gak ilang kok..


4. Zoom in lagi.. Cek window Animation. (Kalo ndak ada, hidupkan dari menu Window > Animation.. Siapkan workspace, dengan window layers dan animation di sekitar meja gambar.. (workspace saya ndak paten, gunakan workspace yg paling nyaman buat kamu.:-)

5. OKE!! Ini bagian yang paling fun!!! Di window Animation, duplikat frame 1 dengan mengklik icon kertas (di dekat icon tong sampah).
Perhatikan, di frame 1, mata smiley kita terbuka.

Nah, sekarang klik frame 2 (duplicated yg tadi).. Di bagian layer, visibility-nya dirubah. Layer merem visible (klik icon mata), sementara layer mlotot dimatikan.



6. SUDAH JADI!!! Sekarang di-save optimized as *.gif. Kemudian preview!! Voilaa!!


7. Bentar, bentar.. Kayaknya ada yang ganjil yah.. Smiley kita ngedip-nya kok kecepeten?!? Oke, kita revisi dikit agar lebih 'manusiawi' *halahh*. Ayo, kembali ke ImageReady!!!

8. Klik bagian 'delay time' (0 sec), kemudian pilih durasi sesuai selera. Kalo ndak ada di pilihan, klik other dan ketik input-nya. Saya ketik 2.5 sec.. Sip!! Save-optimized lagi.. Cek hasilnyaaa!!


9. Sekarang udah agak lumayan 'manusiawi'. Namun, kalo masih ndak puas.. Mari kita bermain-main lebih jauh lagi..

10. Di window Animation, Klik frame 1. Trus duplicate lagi. Kemudian, drag-n-drop frame 2 ke sebelah kanan-nya frame 3!! Sehingga frame duplicate tadi sekarang menjadi frame 3.. Rubah 'delay time'-nya (2.5sec) kembali menjadi 'no delay' (0 sec).


11. Seperti step 10, duplicate frame 2 --> frame 3. Kemudian frag-n-drop frame 3 tadi ke sebelah frame ke empat. Result akhir frames di window Animation akan menjadi selang-seling..


12. Preview!!! Dan kita telah mendapatkan 1 smiley konyol sedang mengedip-ngedip. Horee!!!

▼ Oi, lanjut...

18 September 2008

Mari Ber-plurk-an, Mari Berpelukan

Silaturahmi, atau membina suatu kedekatan dengan seseorang, adalah hal baik yang sangat dianjurkan. Mantap banget saat kita mempunyai banyak kenalan, banyak kawan --apalagi jika kemudian kenalan kita itu nantinya jadi sahabat kita. Jadi sodara kita. Atau malah *ehem ehem* jadi someone yang spesial.


Selain cara-cara tradisional, sekarang silaturahmi dapat dengan mudah kita lakukan --bahkan hanya dengan duduk-duduk saja di depan komputer yang terhubung ke internet.

Saya mengalami banyak persahabatan dengan orang-orang-nyata-di-dunia-maya lewat email, forum-forum dan blog. Beberapa orang menjadi saangat dekat, meskipun saya dan mereka sama sekali belum pernah bertatap muka. Salah satu 'mainan' yang membuat silaturahmi modern menjadi sangat menyenangkan adalah Plurk. Jeng jrenngg.. *Sound efek, hula hula pam parapam..*


Saya belum pernah merasa sedekat dan seakrab ini dengan orang-orang 'asing' yang saya temui secara random. Gimana tidak, saya tau apa yang mereka rasa kan dan apa yang mereka sedang lakukan.
Bagi yang belum tau, Plurk adalah jurnal sosial --di mana kita menuliskan kegiatan sehari-hari untuk kemudian (kegiatan kita itu) dikomentari oleh kawan-kawan kita. Kebanyakan yang ditulis di sana adalah hal-hal gak penting, bahkan sebagai ajang narsis dan berjumawa-ria. Namun, entah kenapa.. Respon --yang biasanya tidak terduga-- membuatnya sangat fun banget. Celetukan ini lah yang menciptakan keakraban.

Seperti misalnya saya meng-plurk: ova sedang makan coklat. Maka, akan ada respon-respon mengejutkan, kayak "Bagi doongg!!", "Pasti coklatnya sudah kadaluarsa!!", "Nyolong di mana, va?!" dan hal-hal semacam itu. Kadang respon-responnya ada yang nggak jelas dan ngeselin. Tapi justru di sanalah bagian yang fun!! Sumpah, ih. Saya benar-benar merasa ada yang nyeletuk di samping saya.

Yang lebih oke, karena sebagian besar kawan-kawan plurker saya adalah bloger --saya selalu menyempatkan membaca tulisan-tulisan di blog mereka. Mereka itu ada yang desainer, ada wanita karir, ada pengangguran, ada ibu rumah tangga dan macem-macem. Beberapa dari mereka jadi inspirasi saya untuk lebih semangat menulis. Siapa aja? Cek di blogroll di samping kanan halaman ini.

Efek negatif dari bermain plurk adalah sangat adiktif, sehingga --bagi yang tidak sadar, bisa meninggalkan aktivitas yang lain. Namun efek positifnya, olala, seperti yang saya bilang tadi --silaturahmi dan jalinan hubungan di mana saya menjadi sangat dekat dengan orang-orang yang belum pernah saya kenal.

Dan itu sangat positif buat saya..

▼ Oi, lanjut...

17 September 2008

Misteri Saat Sujud

Sejak tiga hari kemaren, saya merasakan kejanggalan dalam kehidupan saya. BUKAN!! Bukan yang tiba-tiba saya berubah menjadi wanita gitu. Ini lebih aneh. Dan agak-agak berbau gaib.. 

Begini. Setiap saya sholat, ada hal yang cukup mengganggu. Awalnya sih aman-aman saja. Baca fatihah dan surat oke. Rukuk juga beres. Nah, ketika sujud inilah saya merasakan ada yang bergetar. Saya yakin itu bukan mlekat, karena cuma hidung saya yang bergeta --bukan seluruh kamar. Dan saya pun bersin!! Satu kali, dua kali, tiga kali. Sampai salam, saya terus-terusan bersin --hingga tubuh lemas dan mata ini meleleh perih. Oh.. Kok jadi jijay gini yah?!.

Oke. Hal pertama yang saya inspeksi adalah tubuh saya sendiri. Apakah saya kena flu? Demam? Saya yakin nggak, karena darah saya O (yeahh, O for Ova) jadi ketahanan fisik saya cukup oke. Lagian saya gak jajan es di pinggir jalan, ini kan puasa. Kemudian, saya pun mencurigai sajadah. Dia pasti pelaku utama, karena ketika sujud --hidung saya menempel di sana. 

Tapi sajadah itu adalah sajadah baru, bukan yang sudah bulukan tiga tahun nggak dicuci kayak punya si Darkum (well, whoever lah .. I just throw a random name). Wong ini adalah sajadah yang saya beli di pertokoan depan Masjidil Haram waktu umrah kemaren *jumawa dikit* Masak membawa virus bersin!? Kata Luna Maya, "Ya, nggak mungkin lahhh!!!"

Oke.. Lantas apa?!

Misteri itu terpecahkan saat saya bangun jam sepuluhan karena kepanasan (wow keren, kalimatnya ber-rima.. *Duh, gak fokus..*). Saya raih handphone untuk melihat apakah waktu berbuka masih lama, kemudian garuk-garuk rambut yang berkeringat. Masih sambil pusing-pusing akibat mimpi naik helikopter kepresidenan, saya memandang sekitar. Kemudian terpaku pada sajadah hitam favorit saya.. Saya ternganga..


Owalaaahh!!!

Kucing gemuk putih nggelesot di sajadah saya yang memang cukup empuk. Saya gak kenal dia, karena keluarga saya memang ndak punya peliharaan. Yang tampak di poto di atas itu, dia udah ganti posisi. Sebelumnya, dia menelungkup nyaman di tengah-tengah --TEPAT di tempat saya sujud. Di sebelah gorden merah adalah pintu yang terbuka dengan angin semilir lewat menyejukkan. Owalah owalahh.. 

Saya pun mengendap mendekati. Mau saya poto dari jarak lebih dekat. E eh dia bangun, saya kaget dan si kucing juga kaget!! Tapi dia gak lari. Malah ngeliatin saya dengan tatapan, "Ape lo?! Enak aja gangguin tidur gua?! Emang siape lo?!?!"

Saya mengulurkan tangan sok bersahabat. Kemudian mengelus-ngelus bagian bawah rahangnya. Saya pun kemudian mengajak bicara si kucing dengan telepati. 

Sorry, 'Cing. Bukannya saya nggak sudi kamu tidur di kamar saya. Boleh kok. Itu kasur saya lho nganggur, kamu boleh nidurin kapan aja. Saya gak bisa tidur di ranjang, karena pasti jatohh. Oia,  saya juga mikir, mungkin kamu tadi itu sembahyang --kemudian tertidur kelelahan di sajadah saya. Itu sebenarnya normal saja kok, Cing.. Normal, KALAU SAJA KAMU TIDAK ndeprok di tempat saya sujud!! Saya ngeri membayangkan pantat kamu --yang entah ada kuman bakteri apa saja-- nempel di sana, kemudian setelahnya saya menciumi tempat itu. Bukankah itu berarti secara tidak langsung SAYA MENCIUM PANTAT KAMU, WAHAI KUCING!!!!! Dan itu saya yang ndak sudi!!!!

Si kucing sedang tersenyum keenakan saat iseng saya kumat tanpa bisa ditahan. Dan dari elusan lembut, saya menggusah dia dengan suara kenceng ("Hshhhyahhhh!!!!) sambil tangan saya beraksi layaknya mau mencengkeram.  Si kucing kaget dan mencelat balik kanan. Dia ketabrak pintu. Hahahahaha!!! Sokooorr!!!!

Saya menaruh sajadah di keranjang cucian kemudian kembali tidur lagi. Di senja hari, saat berbuka. Saya ketemu kucing itu di dapur, dan tanpa sebab yang jelas saya kasih dia seonggok ikan goreng. Dia menjilati ikan itu sambil melirik ganjil ke arah saya.

-

▼ Oi, lanjut...

14 September 2008

PARAMPAA™ Emoticons (UPDATED)

Bosan dengan emoticon (smileys) yang itu-itu saja (kuning bulet mungil, manis, cute) saya memutuskan untuk menciptakan sendiri emoticons dengan judul PARAMPAA™. Hahahahaha!! *gak jelas ah*

Tentu saja, karena saya masih baru belajar bikin emoticons, wajar kalo masih banyak kekurangan dan kewaguan. Koleksinya pun masih sedikit pula *sigh* Tapi kalo ada yang tertarik, dan ingin menggunakannya di blog, di plurk, di website, di messenger, di forum, ato di manapun juga --silakan saja dicomot. Gratis!! Bayarnya pake terima-kasih aja!!

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Stay tuned for more weird emoticons...

▼ Oi, lanjut...